Selasa, 14 Maret 2017

Sambutan
Pada
Upacara Peringatan Hari Pendidikan (Hardikda) Aceh ke-57 Tahun 2016
Jumat, 2 September 2016

“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, Wassalatu Wasalamu‘ala Asyrafil Ambia-i Walmursalin. Wa’ala alihi Washahbihi Ajma’in.

Yang kami hormati (disesuaikan);

*      Unsur Forkopimda Aceh,

*  Rektor Unsiyah, dan Rektor UIN Ar-Raniry,

*  Ketua MPU, Ketua MPD dan Ketua MAA,

*      Kepala Dinas Pendidikan Aceh dan jajaran SKPA terkait,

*      Kakanwil Kementerian Agama Wilayah Aceh,

*      Walikota Banda Aceh, Unsur Forkopimda Kota Banda Aceh

*      Ketua PGRI dan organisasi profesi guru lainnya,

*      Para guru dan insan pendidikan di Aceh,
*      Para Pelajar dan generasi muda Aceh yang saya banggakan,

*      Serta hadirin dan seluruh peserta upacara yang saya hormati.

Puji dan syukur kita persembahkan kehadhirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita berkesempatan hadir di tempat ini guna mengikuti upacara memperingati Hari Pendidikan Daerah Aceh ke-57 Tahun 2016

Shalawat dan salam kita sanjungkan keharibaan junjungan alam, Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat Beliau sekalian.

Hadirin yang hormati,

Hari pendidikan Daerah Aceh atau disingkat Hardikda Aceh merupakan salah satu bentuk keistimewaan Aceh dalam rangka memperkuat semangat kita dalam meningkatan mutu pendidikan di daerah ini. Kehadiran Hardikda ini tidak terlepas dari perjuangan para tokoh pendidikan Aceh dalam memperkuat basis pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh sebab itu, momentum Hardikda ini hadir dengan mengusung sejumlah makna, salah satunya sebagai wahana untuk instrospeksi diri atas program-program pendidikan yang telah kita jalankan.
Kita bersyukur bahwa program-program tersebut dijalankan dengan baik. Sebagai contoh, dalam tiga tahun terakhir ini kita telah mengefektifkan 11 Unit Pelaksana Teknis Dinas  (UPTD) yang menangani berbagai jenis peningkatan mutu pendidikan. Kita juga telah meningkatkan kapasitas ribuan tenaga pendidik dalam berbagai kompetensi. Dengan kehadiran guru-guru yang berkompeten, kita akan mampu melahirkan pelajar yang memiliki kreativitas dan kecerdasan yang tinggi.

Selain itu, dalam upaya memajukan pendidikan Aceh, sampai dengan 2015, sudah ada 2.989 putera-puteri Aceh yang menerima beasiswa penuh Pemerintah Aceh.  Di antaranya saat ini sedang menuntut ilmu di berbagai belahan dunia, antara lain, untuk bidang agama, penerima beasiswa tersebar di Mesir, Sudan, Tunisia, Arab Saudi, Yordania, Qatar dan Maroko. Sementara untuk berbagai disiplin ilmu umum, para mahasiswa Aceh penerima beasiswa tersebar di di Jerman, Inggris, Belanda, Turki, Italia, Rusia, Francis, Spanyol, Finlandia, Amerika, Australia, Taiwan, Thailand, Jepang, China, Malaysia, Singapura, dan India. Perhatian bagi pendidikan anak yatim juga terus kita berikan. Sampai dengan 2015 sudah ada sekitar 450.000 anak yatim Aceh yang menerima beasiswa.
Hadirin yang berbahagia,

Sebagai upaya memperkuat basis pendidikan Aceh, maka pada peringatan Hardikda Aceh tahun ini,  kita mengadakan berbagai kegiatan ilmiah, seperti  seminar pendidikan, pameran pendidikan dan pertemuan ilmiah  dengan melibatkan para tokoh dan ahli pendidikan nasional. Berbagai elemen masyarakat juga dilibatkan dalam aktivitas ini sebagai bentuk tanggungjawab moral semua pihak bagi membangun pendidikan Aceh.

Tanggungjawab ini penting kita jalankan, sebab  sektor pendidikan merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Aceh sebagaimana tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Aceh periode 2012-2017. Untuk mencapaian sasaran pembangunan pendidikan itu,  semua pihak harus terlibat secara terintegrasi, baik itu Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah, Bappeda, Majelis Pendidikan Daerah, Perguruan tinggi dan sebagainya.  

Di samping itu, Pemerintah juga telah membentuk  Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) dalam rangka mensinergikan tugas dan fungsi masing-masing secara optimal. Saya berharap semua jaringan ini dapat bekerja secara optimal untuk menghadirkan sistem pendidikan yang terbaik di daerah ini.
Hadirin peserta upacara  yang saya hormati,

Ada satu hal yang penting saya ingatkan kepada kita semua, bahwa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mulai 1 Januari 2017, tanggungjawab pengelolaan pendidikan setingkat SD dan SMP ada di bawah koordinasi Pemerintah kabupaten/kota, sedangkan Pemerintah Provinsi bertanggung jawab atas pendidikan setingkat SMA dan Sekolah luar biasa. Sementara untuk pendidikan tinggi, tanggungjawabnya ada di tangan Pemerintah Pusat.

Untuk itu semua pemangku kepentingan bidang pendidikan harus mempersiapkan diri menjalankan kebijakan ini dengan baik. Momentum Hardikda Aceh ke-57 ini harusnya kita jadikan sebagai pemicu semangat untuk menjalankan kebijakan tersebut. Karena itu perlu kerjasama dan kerjanyata semua pihak. Melalui “Kerja Nyata Untuk pendidikan”, diharapkan Aceh akan mampu tampil sebagai salah satu kawasan  basis pendidikan di Indonesia.

Guna mewujudkan harapan tersebut, maka saya menginstruksikan para Bupati dan Walikota, Perguruan Tinggi, Majelis Pendidikan Daerah, Dinas pendidikan, Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah serta semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1.  Segera menyusun Renstra pendidikan tahun 2017-2022 lintas sektoral, lintas satuan dan lintas jenis pendidikan sebagai dasar perencanaan pembangunan pendidikan berbasis data.
2.  Meningkatkan mutu layanan PAUD yang menjangkau dan terjangkau semua komunitas anak usia dini, sehingga target pencapain satu gampong satu PAUD dapat terpenuhi.
3.  Segera menuntaskan penyerahan kewenangan penyelenggaraan pendidikan sesuai amanat Undang-Undang nomor 23 tahun 2014.
4.  Menyiapkan arah kebijakan strategis dan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan khusus dan layanan khusus.
5.  Maksimalkan pelaksanaan penataan, pemerataan, peningkatan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan, dan upayakan perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
6.  Mulai tahun pelajaran 2017/2018, satuan pendidikan formal pada semua jenjang wajib menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, disertai  pelatihan bagi para guru, kepala dan pengawas sekolah, serta para pendampingan (mentoring).
7.  Kembangkan dan tingkatkan pendidikan agama Islam, termasuk kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan serta regulasi pendidikan Islami
8.  Tingkatkan mutu layanan dan standar  kompetensi lulusan SMK dengan menyediakan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang memadai.
9.  Menyiapkan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas sesuai kebutuhan.
10. Menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat Majelis Pendidikan Daerah dan juga komite sekolah.




Hadirin yang saya hormati,

Demikian sambutan dan harapan dari saya. Semoga dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk lebih bekerja keras guna meningkatkan mutu pendidikan Aceh, sehingga generasi muda Aceh tampil sebagai sumber daya yang tangguh, kreatif,  inovatif, berilmu dan bertaqwa.

Selamat Hari Pendidikan Daerah  Aceh ke-57!

Semoga Allah SWT senantiasa memberi ridha dan perlindungan-Nya kepada kita semuanya. Amin amin ya Rabbal’alamin.

Wabillahitaufiqwalhidayah
Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

GUBERNUR ACEH

dr. H. ZAINI ABDULLAH
 Contoh 

TERTIB ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN DAERAH KE 57, JUM'AT TANGGAL 02 SEPTEMBER 2016
1.      Protokol                                                                     : 
2.      Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara        : 
3.      Penjemputan Pembina upacara                                  : 
4.      Pembacaan Ayat Suci Al-quran                                 : 
5.      Pembina Upacara menuju Mimbar Utama(Barisan disiapkan oleh pemimpin Upacara).
6.      Penghormatan Umum Kepada Pembina Upacara di pimpin oleh Pemimpin Upacara.
7.      Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara segera dimulai.
8.      Pengibaran Bendera Merah putih diiringi dengan lagu Indonesia Raya Oleh kelompok paduan suara(para undangan dimohon berdiri).
9.      Mengheningkankan Cipta dipimpin Oleh Pembina Upacara.
10.  Pembacaan Teks Pancasila Oleh                                : Pembina Upacara
       (Para Undangan Dipersilakan duduk kembali)
11.  Pembacaan Teks Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Oleh : 
12.  Pembacaan sambutan Gubernur Aceh Oleh Pembina Upacara barisan diistirahatkan.
13.  Menyanyikan lagu-lagu Wajib Nasional                    :  1. Himne Guru
   2. Mars Darussalam
14.  Pembacaan Doa Oleh                                                 : 
15.  Barisan Disiapkan.
16.  Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara telah selesai.
17.  Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara di pimpin Oleh Pembina Upacara
18.  Pembina upacara dapat kembali bergabung dengan Undangan.
19.  Barisan dibubarkan Oleh pimpinan pasukan masing-masing.

20.  Upacara Selesai.